Translate

Kamis, 12 Desember 2013

Requiem in Peace, Raphael Jhony Omar



"Tugasmu sudah selesai dan engkau telah menjadi pemenang,"kata Romo Alyosius Ho Tombokan MSC dalam kotbah misa arwah, Selasa (11/12/13) di RD St. Carolus, Salemba, Jakarta Pusat. (Foto-Foto: Farida Denura)
SALEMBA – Raphael Jhony Omar alias Cong Tek Bie, pria kelahiran 19 September 1925 (89 tahun) menghembuskan nafas terakhir pada hari Selasa (10/12/2013) pukul 21.00 wib setelah sebelumnya dirawat di RS Graha Permata Kukusan, Beji, Depok.

Rafael adalah warga Komunitas Umat Basis (KUB) B wilayah St Stefanus paroki St Paulus Depok. Almarhum meninggalkan 10 anak dari 2 istri hasil perkawinannya. Rafael seperti diceritakan Daneth, salah satu menantunya selama ini diopname di RS karena sakit tua.

Jenazah almarhum pada Selasa malam langsung dibawa ke Rumah Duka St. Carolus, Salemba, Jakarta Pusat untuk ini disemayamkan. Almarhum akan dimakamkan pada Jumat (13/12/2013) sekitar pukul 12.00 wib di pekuburan Tionghoa dekat, Desa Limo, Cinere, Depok setelah sebelumnya dilaksanakan ibadah penghiburan, penutupan peti yang akan berlangsung Kamis (12/12/2013) malam dan misa pelepasan pada Jumat (13/12/2013).

Puji-Pujian mengiringi misa arwah
Pada Rabu (11/12/2013) malam almarhum didoakan dalam misa arwah yang dipimpin Romo Alyosius Ho Tombokan MSC. Dalam pengantar misa, Romo Aloysius Ho mengatakan,”Tuhan telah mengambil dia di antara keluarga dan membawa pulang ke tempat yang terindah”.

Perpisahan kata Romo Aloysius memang tak diinginkan karena perasaan kehilangan, terlebih lagi bagi orang yang dicintai dan dikasihi. Tuhan telah mengambil Rafael dan Tuhan berjanji akan membawanya ke tempat yang indah.

Mengutip Injil Yohanes 6:37-47 Romo Aloysius mengatakan kehadiran almarhum cukuplah sudah dan Tuhan telah membawa dia pulang setelah dalam tantangan hidupnya. Dia tidak sempurna dalam pelayanan hidup akan tetapi dia telah lakukan sampai akhir dan dia terus jadi pemenang.

“Kita bersyukur, kita mengalami kasihnya walaupun kita sempurna. Kita dipanggil untuk saling menyempurnakan,”tegas Romo Alyosius.

Walaupun almarhum tidak sempurna namun kata dia almarhum berjuang sampai akhir hidupnya. Almarhum menjadi sempurna karena telah menerima sakramen.

Rm Aloysius sedang memberkati dan mendupai
Menurut Romo Aloysius, Tuhan tidak pernah menghukum, menolak, atau meninggalkan maka Tuhan gendong dia membawa pulang ke tempat yang kekal. Tuhan menuntun, membimbing dia untuk tinggal dengan Bapa di surga dan siapakah yang akan melawan kita?

Almarhum Rafael telah hadir di tengah keluarga dan Tuhan jadikan dia sebagai pemenang. Rancangan dan rencana Tuhan hanyalah Dialah yang tahu dan Tuhan akan memuliahkan almarhum. Dia telah tinggalkan kasih kepada keluarganya dan itu menjadi kenangan terindah.

Selamat jalan Rafael, doakan istri dan anak-anakmu, doakan kami yang berkumpul di sini. Tugasmu sudah selesai dan engkau sudah jadi pemenang,”ucap Romo Aloysius.

Romo kemudian memberkati, mendupai jenazah almarhum Setelah itu Romo Aloysius beserta komunitasnya yang juga hadir malam itu berdoa bersama di keliling jenazah almarhum dengan didampingi putera-puterinya. Mereka juga membawakan puji-pujian.

Rm Aloysius bersama komunitas sedang berdoa
Mewakili komunitas yang hadir pada ibadah tersebut, Romo Aloysius mengucapkan terima kasih kepada para hadirin yang hadir dan mendukung keluarga. Dia juga menghaturkan turut berduka cita sedalam-dalamnya. “Di saat susah dan sulit, kita ada bersama-sama,”ujarnya.

Usai ibadah, salah seorang anak almarhum mewakili keluarganya mengucapkan terima kasih atas kedatangan dan doa para hadirin sekaligus mengumumkan Kamis (12/12/13) malam ini pukul 19.30 wib akan dilangsungkan misa penutupan peti jenazah.

Sebelumnya, Ketua Wilayah St Stefanus, Thomas Tommy Hendrasmoro kepada warga KUB A, B, dan C, telah menginfokan dan memohon doa untuk almarhum yang saat itu dirawat di RS Graha Permata, Kukusan, Beji, Depok. Almarhum juga telah diberi Sakramen Perminyakan oleh Romo Tauchen Hotlan Girsang OFM  Pastor Kepala Paroki St Paulus Depok.

Warga Wilayah St Stefanus yang hadir melayat dan mendoakan almarhum adalah Ketua Wilayah St Stefanus, Thomas Tommy Hendrasmoro, Ketua KUB B, Farid Kusumawardhana dan istri, Junaidi, Rudi Ho, Farida Denura dan beberapa warga lain yang datangnya secara bergantian. 

Selamat jalan Rafael Jhony Omar. Requiem in Peace. Doa kami dari umat wilayah St Stefanus mengiringi kepergianmu menuju rumah Bapa di Surga. Tugasmu sudah selesai dan engkau telah menjadi pemenang!(Farida Denura)
 

2 komentar:

  1. Saat melayat dan mengikuti misa arwah, Rabu (11/12/13) malam saya asyik ngobrol dengan seorang mantan frater OFM yang dulu tinggal di Wisma Postulan, Depok.

    Rupanya dia sangat dekat dengan keluarga almarhum. Banyak cerita, banyak kesan yang dibagikan ke saya. Uskup Bogor terpilih Paskalis Bruno juga dekat dengan keluarga almarhum terlebih almarhum.
    Melalui Romo Paskalis pula maka almarhum bisa nikah dengan istri kedua ini....Coba Romo Paskalis sudah tiba di Indonesia sudah dapat dipastikan yang memimpin misa arwah, maupun misa pemakaman pastilah dipimpin beliau.

    BalasHapus
  2. Cerita lain lagi dari mantan frater itu adalah ketika Pak Danet, berkenalan dengan salah satu putri almarhum yang kini telah menjadi istrinya, almarhum awalnya tak pernah mengenali. Maklum perjumpaan mereka selalu di luar rumah.

    Suatu ketika, ketika almarhum berdiskusi dengan Romo Paskalis Bruno, OFM dan mendapat pencerahan tentang hubungan Pak Danet dengan puterinya, akhirnya kepada puterinya, almarhum meminta agar dipertemukan dengan Pak Danet.

    Luar biasa...dan akhirnya pernikahan antar etnis pun direstui dan telah memberikan keturunan yang lucu-lucu.

    Saya sangat terharu ketika semalam puteri Pak Danet menangis, merengek-rengek ke ayahnya agar membangunkan Opanya yang sudah terbujur kaku di peti jenazah. Tangisnya semakin menjadi saat puterinya menghampiri almarhum.

    Luar biasa....Tuhan hibur keluarga ini yang sedang berduka...

    BalasHapus