Translate

Kamis, 24 April 2014

Kita Dibaptis dan Kita Terus Bangun Kesatuan

Gregorius Budi Mulyanto, salah satu calon baptis baru tampak sedang dibaptis Romo Yosef Tote, OFM. "Gregorius Budi Mulyanto, aku membaptismu dalam nama Bapa dan Putera, dan Roh Kudus,"ucap Romo Yosef Tote dan dijawabnya,"Amin!". [Foto-Foto: Farida Denura]

SABTU, 19 April 2014 merupakan hari bahagia bagi ke-15 calon baptis Katolik Paroki St Paulus Depok. Pasalnya di Sabtu pagi itu ke-15 calon baptis dibaptis menjadi Katolik oleh Pastor Kepala Paroki St Paulus Depok, Rm Yosef Peleba Tolok, OFM. 
   
Ke-15 calon baptis itu terdiri dari 11 calon baptis yang berasal dari gereja Katolik dan 4 calon baptis dari gereja Kristen. Mereka pada hari itu mengenakan busana atasan putih dan bawahan hitam dengan membawa segala perlengkapan baptis seperti kain, lilin dan lain-lain. Masing-masing mereka didampingi wali baptis. Dari ke-15 calon baptis itu, 2 orang berasal dari wilayah Santo Stefanus.
   
Romo Yosef Tote dalam kotbahnya menegaskan bahwa baptisan yang diterima di dalam gereja Katolik seperti yang diterima ke-15 calon baptis merupakan peristiwa yang sangat istimewa bagi mereka karena mereka secara resmi diterima di dalam gereja Katolik.
   
Mengutip bacaan pertama dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (Roma 6:3-11), Romo Yosef Tote mengatakan mati dan bangkit dengan Kristus telah diperingati pada Jumat Agung, 18 April 2014, hari sengsara dan wafat Yesus Kristus. Dan, Yesus wafat di salib untuk menebus dosa kita.
   
"Kita Dibaptis dan Kita Terus Bangun Kesatuan"
“Kalau Yesus wafat, kemudian bangkit maka kita semua diikutsertakan di dalam kematian dan kebangkitan Kristus. Kita bangkit dari dosa, kelemahan kita. Kita manusia berdosa dan kita diselamatkan, diampuni serta dipersatukan dengan Yesus,”kata Romo Yosef Tote.

Pada bacaan Injil tentang Pokok Anggur yang Benar, tambah Romo Yosef Tote,  mengandung pesan bahwa kita semua dipersatukan dengan Yesus. Yesus adalah pokok anggur yang benar dan sejati sedangkan kita adalah rantingnya.
   
Yesus sendiri kata dia sebagai kepala, pemimpin dan kita semua adalah anggota dari tubuh yang satu dan dari ranting-ranting itulah menghasilkan buah. Sehingga, kita yang sudah diterima menjadi murid atau pengikut Kristus harus tetap terus menerus membangun persatuan karena di situlah kita mengalami kebahagiaan dan suka cita.
     
Oleh karena itu pintah Romo Yosef Tote, kita yang telah dibaptis tidak berarti selesai. Akan tetapi harus terus bangun kesatuna dengan Tuhan melalui doa-doa, sakramen, perjamuan ekaristi maka disitulah kita membangun persatuan dengan Kristus.
   
“Persatuan dengan Tuhan harus kita wujudnyatakan dengan persatuan kita dengan orang lain yaitu keluarga, anak-anak, saudara-saudara, juga bersama dengan warga di KUB yang ada. Dengan demikian orang mengenal kita,”tegas Romo Yosef Tote.
   
Foto bersama usai dibaptis.
Menjadi orang Katolik atau murid Yesus, kata Romo Yosef Tote, akan dihadapi dengan banyak tantangan. Karena dengan  murid Yesus maka harus berani memikul salib. Namun terpenting menurut dia adalah kemana pergumulan kita. Kita percaya, kita berjalan bersama-sama dengan anggota gereja lainnya. Di KUB kita berjumpa dengan saudara kita yang lain dan menjadi tempat untuk bertanya.
   
Agama Katolik kata dia, merupakan agama yang umum, terbuka kepada siapapun yang mau menggabungkan diri menjadi Katolik. Kekatolikan kita tegas dia harus nampak dalam kehidupan sehari-hari.
   
“Oleh karena itu kami mendoakan Anda semuanya, kiranya di dalam perjalanan, Anda betul-betul menghayati iman Anda yaitu Yesus Kristus sebagai sang juru selamat,”ujarnya di akhir kotbah.
   
Romo juga menegaskan bahwa dengan mengenakan baju putih pada pembaptisan ini maka seyogyanya hidup tak bercela. Hidup yang berkenan pada Kristus.

Katolik Ajarkan Kasih  
Dari ke-15 calon baptis terdapat 2 calon baptis yang berasal dari wilayah St Stefanus. Mereka adalah Gregorius Budi Mulyanto dari KUB A dan Michael Arnula dari KUB B. Keduanya didampingi wali baptis masing-masing Pasianus B Daeli sebagai wali baptis Gregorius Budi Mulyanto dan Thomas Tommy Hendrasmoro yang juga Ketua Wilayah St Stefanus sebagai wali baptis Michael Arnula.
   
Gregorius Budi Mulyanto ketika ditanya alasan memilih agama Katolik sebagai keyakinan barunya menceritakan prosesnya menjadi seorang Katolik. Sebelumnya, Budi Mulyanto bersama yang lainnya mengikuti proses persiapan melalui kursus bagi calon baptis sejak Juli 2013 lalu hingga April menjelang Paskah.
   
Gregorius Budi Mulyanto memegang lilin yang telah dinyalakan dan di pundaknya dibalut kain putih.
Budi Mulyanto mendapat pembekalan berbagai macam-macam pengetahuan seperti sakramen, doa-doa dan lain-lain. Meski demikian bagi Budi yang sebelumnya non Kristiani merasa pembekalan pada kursus yang dilalui, materinya belum begitu mendalam sehingga menurut dia, ke depannya harus memiliki modul yang telah disusun sedemikian rupa dan berguna bagi peserta kursus.
   
Budi Mulyanto sebelumnya menganut agama Islam dan di awal membangun keluarga, tetap menganut agama Islam serta  tidak mengintervensi keyakinan istri dan anaknya. Namun cerita Budi, di tengah perjalanan, disertai kondisi di luar, Budi pun mempelajari agama yang dianut istrinya dan apa yang terjadi di luaran itu jelas bertentangan dengan keyakinannya.
   
Dua warga Wilayah St Stefanus foto bersama.
“Agama Katolik mengajarkan tidak saling bermusuhan. Damai, tidak pernah ditakuti tentang dosa, membenci orang. Kasih. Ibarat baju, baju yang saya percaya untuk tutup diri saya itu ternyata tidak pantas lagi,”kata Budi Mulyanto.
   
Jauh sebelum berkeluarga, cerita Budi Mulyanto, dia dengan setia mendampingi istrinya ke gereja. Budi pun sampai menghafal beberapa lagu gerejani.
   
Ditanya mengapa memilih Santo Gregorius sebagai nama baptisnya, Budi Mulyanto mengaku memilih nama tersebut setelah membaca profil Santo Gregorius dari pigura Santo-Santa yang dipajang di ruang Roma (gereja lama-Red). “Begitu saya baca profil Santo Gregorius, saya baru tahu kenapa ada aliran musik Gregorian. Alunan musik Gregorian itu menarik untuk dinikmati,”ungkapnya polos.
   
Ditanya soal komitmennya menjadi orang Katolik, Budi Mulyanto mengatakan bahwa sekali menjadi Katolik akan tetap menjadi Katolik. [Farida Denura]

Kamis, 10 April 2014

Ahok: Blusukan ke Masyarakat Tiru Metode Yesus

Wagub DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama yang biasa disapa Ahok. [Foto: Ist]
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, biasa disapa Ahok, menganalogikan perjuangan Yesus Kristus dengan kampanye politikus. Dia melihat pola kampanye para politikus saat ini mirip dengan apa yang dulu dilakukan Yesus ketika menyiarkan ajaran kebaikan.

“Dulu Tuhan Yesus membagi-bagikan sembako dan menggelar pelayanan masyarakat untuk menggaet pengikut,” kata Ahok di hadapan peserta seminar tentang “Kepemimpinan Nasional dan Moralitas” di Katedral Mesias, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu, 5 April 2014, seperti dilansir Tempo.co.

Cara ini, menurut Ahok, banyak ditiru oleh para politikus untuk menggaet masa. Hanya, cara ini, Ahok meneruskan, tidak efektif. “Ingat cerita akhirnya Tuhan Yesus kalah dengan Barabas kan? Padahal sudah mendekati masyarakat dengan bagi-bagi sembako,” ujarnya.

Menurut Ahok, kunci keberhasilan Yesus adalah bukan kegiatan bagi-bagi sembako. “Bahkan Yesus membangkitkan orang meninggal. Tidak ada kan baksos seperti itu,” ujarnya.

“Kunci kesuksesannya adalah pada Yesus sendiri yang turun ke masyarakat, masuk ke kampung-kampung untuk mengajarkan kebaikan,” ujarnya. Dari sanalah Yesus, Ahok melanjutkan, memiliki banyak pengikut.

Metode blusukan inilah, kata Ahok, yang ditiru aparatur pemerintah DKI Jakarta. “Kami masuk ke kampung-kampung untuk menawarkan sebuah kebaikan dan perubahan,” ujar mantan Bupati Belitung Timur ini.

[Sumber: www.tempo.co]


Kamis, 03 April 2014

Semana Sancta di Larantuka

Semana Sancta atau Sepekan Kudus. Tampak sejumlah jemaat tampak mengikuti misa dengan berlutut di depan altar sambil menyalakan sebaris lilin. [Foto-Foto: Ist]

SATU PEKAN sebelum Hari Paskah merupakan waktu penting bagi umat Katolik di Larantuka, sebuah kota kecil di ujung timur Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Mereka menyebutnya Semana Sancta atau Sepekan Kudus. Pada pekan ini Mama Muji atau Mama Pendoa memadati kapel (gereja kecil), tempat patung Bunda Maria atau Tuan Ma disimpan untuk melantunkan kidung-kidung pujian. Sejumlah jemaat tampak mengikuti misa dengan berlutut di depan altar sambil menyalakan sebaris lilin.

Mengaji Semana Sancta selesai hari Rabu yang juga disebut Rabu Trewa atau Rabu Terbelenggu. Sebab, Yesus Kristus kala itu dikhianati Yudas Iskariot dan dibelenggu tentara Romawi kemudian diseret mengelilingi Kota Nazareth. Pada malam Rabu Trewa, warga di luar kapel membunyikan berbagai peralatan untuk menggambarkan kegaduhan saat Yesus diarak. Tua dan muda terlihat antusias. Mereka memukuli tutup kaleng atau menyeret sehelai seng.

Usai Rabu Trewa, ritual berikutnya adalah Kamis Putih. Mereka melaksanakan kegiatan tikam turo atau memasang tiang-tiang tempat lilin yang akan dipakai selama prosesi Jumat Agung. Panjang turo kurang lebih tujuh kilometer. Selesai membuat turo, umat berduyun-duyun menuju Kapela Tuan Ma dan Tuan Ana untuk mengikuti upacara Munda Tuan.

Munda Tuan, adalah upacara memandikan patung Tuan Ma. Saat inilah, orang tertentu akan diselimuti keharuan ketika mengenakan opa, jubah putih perlambang kesucian. Mereka adalah orang-orang pilihan yang mendapat anugerah untuk memandikan Tuhan. Suatu ritual kuno dalam ruang tertutup atau Klausur yang sudah terjaga kerahasiaannya selama ratusan tahun. Patung Maria Dolorosa atau Maria berduka dan peti Tuan Ana diperlihatkan kepada publik sekali dalam setahun, yaitu saat Paskah.
Tuan Ma Diarak
Tak sembarang orang bisa mengikuti Munda Tuan. Hanya sosok yang dianggap bijaksana dan pernah terpilih sebagai pengurus Konfreria yang diperkenankan melaksanakannya. Dia pun harus bersaksi di bawah sumpah Kristus untuk merahasiakan pengalaman yang dialami sepanjang ritual. "Tugas memandikan diatur kelompok khusus. Anggota khusus dengan saya sebelumnya disumpah dulu untuk menjaga kerahasiaan," kata Emanuel Sani de Ornaef. Warga Larantuka juga percaya siapa pun yang membuka peti Tuan Ma bakal segera menemui ajal.

Keturunan Raja Larantuka diberi kesempatan pertama membuka pintu kapel dan mencium Tuan Ma diikuti kepala suku, mardomu, dan peziarah. Doa dan harapan pun diucapkan. Pihak gereja Katolik percaya patung Tuan Ma dan Tuan Ana dihadiahkan Imam Dominikan asal Portugis untuk orang Larantuka yang baru memeluk agama Katolik pada abad ke-16. Patung yang terbuat dari gips ini dibawa berlayar dari Malaka. Versi lain menyebutkan, kedua patung ditemukan mengapung di laut karena kapal milik misionaris yang membawanya karam.

Prosesi Jumat Agung
Di pagi Jumat Agung atau hari kematian Yesus Kristus, warga berkumpul di Gereja Kota Rewido, Sarotari, untuk menggelar misa pertama menyembah Tuan Meninu, patung kayu kecil perlambang bayi Yesus yang ditemukan di pantai berabad silam. Patung disemayamkan di sebuah peti mati untuk diarak lewat laut ke pusat Kota Larantuka. Mendung menggantung kala Tuan Meninu diarak. Awan hitam itu dipercaya sebagai tanda alam ikut berduka atas kematian Sang Juru Selamat. Peti dibawa berlayar ke Pantai Kuce dengan sampan khusus yang hanya dipakai satu kali setahun. Puluhan perahu kayu besar dan kecil berisi jemaat dari berbagai daerah terlihat mengiringi.
Tiba di Pantai Kuce, peti Tuan Meninu kembali diarak sampai ke armida atau tempat persinggahan patung Yesus Kristus dan Bunda Maria.
Tiba di Pantai Kuce, peti Tuan Meninu kembali diarak sampai ke armida atau tempat persinggahan patung Yesus Kristus dan Bunda Maria. Warga terlihat larut dalam prosesi Jumat Agung. Mereka berjalan menuju kapel Tuan Ma untuk mengangkat patung Bunda Maria yang akan mengawal arakan patung Tuan Ana. Kedua patung dibawa beriringan menuju Gereja Katedral. Penggambaran ini sesuai saat Bunda Maria mengiringi Yesus dalam dukanya.

Setelah mengantar Tuan Ma dan Ana bersemayam di Gereja Katedral, warga berziarah ke makam leluhur atau mengenang orang tercinta yang telah berada di alam baka. Para pendatang atau penziarah yang tidak punya saudara akan memasang lilin dan berdoa di depan Patung Yesus yang terletak di tengah pekuburan.

Prosesi Jumat Agung yang mengukuhkan Larantuka sebagai Kota Bunda belum selesai. Pukul 19.00 waktu setempat, jemaat berkumpul di halaman Gereja Katedral. Dengan khidmat mereka mengikuti arak-arakan menempuh jarak tujuh kilometer mengiringi Tuan Ma dan Tuan Ana. Iring-iringan berhenti di delapan armida. Armida Ini melambangkan perhentian Jalan Salib atau perjalanan Yesus dari kelahiran hingga kematian. Di setiap armida jemaat berhenti untuk mendengarkan ovos atau lagu pilu berbahasa Latin. Larantuka pun larut dalam keharuan mendalam. Hening dan damai.
Iring-iringan prosesi.
Saat Paskah tiba, masyarakat Flores punya cara unik merayakannya. Paskah tak hanya diperingati secara keagamaan dengan misa.

Masyarakat Flores juga menjalani ritual peninggalan budaya nenek moyang. Budaya tradisi masih bertahan hingga kini dan menjadi daya tarik bagi turis lokal dan mancanegara. Ke Larantuka, masyarakat dari berbagai gugusan pulau di Nusa Tenggara Timur datang. Larantuka menjadi destinasi wisata religi sepanjang minggu ini.

Ritual Paskah di Larantuka berlangsung padat mulai Rabu hingga Minggu. Siapa saja boleh ikut serta. Tak hanya umat Katolik yang merayakan Paskah karena, di Larantuka, perayaan Paskah merupakan paduan tradisi budaya suku dan ritual keagamaan umat Katolik.

Ribuan orang akan berkumpul mengikuti tradisi Paskah di Larantuka. Larantuka mulai dipenuhi pengunjung sejak Minggu Palem lalu hingga puncak acara Jumat Agung. Saat ini, warga dari berbagai pulau di Nusa Tenggara Timur berbondong-bondong meninggalkan desa menuju Larantuka. Meski begitu tidak semua warga merayakan di Larantuka. Masyarakat di Lamalera, misalnya, mereka memiliki tradisi perayaan Paskah tersendiri.

Sabtu sore, warga Larantuka melakukan Misa Sabtu Santo (Misa Malam Paskah), mulai pukul 18.00 Wita. Pada waktu inilah lonceng gereja boleh dibunyikan kembali. Selanjutnya, ritual Paskah lebih pada upacara keagamaan. Misa Minggu dilakukan tiga kali, pukul 06.00, 08.00, dan 16.00 Wita.

Ritual Paskah di Larantuka berakhir dengan Misa. Warga kembali ke rumah dan  melepas lelah. Hebatnya, selama mengikuti ritual suku dan agama sepanjang rangkaian prosesi Paskah, semua umat bersemangat dan kuat secara fisik. Memang setelahnya tubuh terasa lelah dan kebanyakan warga menikmati waktu istirahat seusai Misa Minggu. [Diolah dari berbagai sumber/Farida Denura]




Rabu, 02 April 2014

Makna Tri Hari Suci

Pembasuhan kaki adalah pelayanan, service dengan tekanan lebih pada pelayanan yang rendah hati dan tingkat kesulitannya tinggi. [Foto-Foto: Ist]
Trihari Suci dimulai dengan Ekaristi petang pada Kamis Putih, memuncak pada perayaan Malam Paskah, dan berakhir pada Ibadat Sore Minggu Paskah. Selama tiga hari suci ini, Gereja merayakan misteri terbesar karya penebusan: sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus.

Kamis Putih

Pada hari Kamis Putih, seluruh umat beriman mengenang Perjamuan Malam Terakhir yang diadakan Yesus bersama murid-murid-Nya. Pada hari ini, kita mengenangkan penetapan Ekaristi, wujud pengurbanan Yesus. Di dalamnya, Ia menyerahkan Tubuh dan Darah-Nya, yakni seluruh diri-Nya demi keselamatan kita. Maka setiap perayaan Ekaristi merupakan kenangan akan Perjamuan Paskah dan pengurbanan Kristus. Dalam perjamuan itu, Ia memberikan teladan pelayanan dengan membasuh kaki para murid, dan memberikan perintah baru agar kita saling mengasihi.

Kamis Putih juga merupakan hari rekonsiliasi. Pada hari ini Gereja menyambut para petobat yang kembali berdamai dengan Allah dan jemaat.

Sesudah Perayaan Ekaristi meriah, diadakan perarakan Sakramen Mahakudus dan tuguran (malam berjaga) di hadapan Sakramen Mahakudus.

Perayaan Kamis Putih ditata sebagai berikut: Pembukaan, Liturgi Sabda, Pembasuhan Kaki, Liturgi Ekaristi, Pemindahan Sakramen Mahakudus.

Jumat Agung
Pada hari ini, Kristus - Anakdomba Paskah kita dikurbankan. Dalam Ibadat
Upacara penghormatan/ penciuman Salib Kristus.
Sabda sesudah tengah hari (pukul 15.00), Gereja mengenangkan sengsara dan wafat Yesus, menghormati salib dan mengenang kembali kelahirannya dari lambung Yesus yang tergantung di salib.

Pada hari ini tidak ada perayaan Ekaristi; Gereja menjalani puasa Paskah yang dipandang penting. Bila mungkin, puasa ini diperpanjang sampai hari Sabtu Suci supaya kita dapat merayakan kegembiraan kebangkitan Tuhan.

Ibadat Jumat Agung terdiri dari tiga bagian: Liturgi Sabda, Penghormatan Salib dan Komuni.

Malam Paskah 
Malam Paskah adalah malam suci kebangkitan Tuhan, yang merupakan puncak perayaan Trihari Suci. Pada malam ini Gereja berjaga, menantikan kebangkitan

Suasana ibadah Malam Paskah.
Kristus dan merayakannya dalam ibadat suci.Pada Malam Paskah ini, Gereja juga membaptis para katekumen. Kebiasaan ini didasarkan pada keyakinan bahwa dengan dibaptis, pada katekumen ambil bagian dalam misteri Paskah: mati dan bangkit bersama Kristus. 

Sebagaimana Kristus wafat, dikubur, lalu bangkit, demikian pula para baptisan mati terhadap dosa, dikuburkan (ditenggelamkan dalam air), dan bangkit (keluar dari air) untuk hidup baru sebagai anak Allah.Dalam hubungan ini pula, kaum beriman diajak membarui janji baptis dalam Perayaan Malam Paskah. Maka Perayaan (Malam) Paskah juga selalu menjadi perayaan kebangkitan kita sebagai orang beriman: mati terhadap dosa, dan hidup baru sebagai anak Allah.

Suasana Misa Paskah.
Liturgi Malam Paskah disusun sebagai berikut.
Upacara Cahaya yang berpusat pada Kristus Sang Cahaya.
Liturgi Sabda, yaitu merenungkan karya-karya agung Allah sejak awal mula.
Liturgi Baptis, di sini Gereja membaptis para katekumen dan membarui janji baptis.
Liturgi Ekaristi , dimana kita diundang ke perjamuan Tuhan, yakni perjamuan sukacita karena kebangkitan-Nya.

Masing-masing liturgi Kamis Putih, Jumat Agung dan Malam Paskah tidak dipandang sekedar sebagai perayaan dari peristiwa-peristiwa yang terpisah, melainkan ketiganya sungguh dipandang sebagai satu misteri keselamatan. Oleh sebab itu, Misa Perjamuan Malam Terakhir Tuhan pada hari Kamis Putih tidak diakhiri dengan berkat penutup; melainkan berkat diberikan di akhir Misa Malam Paskah.

Semoga kita semakin menghayati Pekan Suci ini dalam mempersiapkan hati menyambut kebangkitan Kristus. Marilah kita kuburkan segala dosa kita dan bangkit bersama Kristus.Alleluya!] 

[Sumber:http://santovincentius.sch.id/component/content/article/111-tri-hari-suci.html]

Christine M Wartiningsih, SPd: Jadi Inspirasi Cawara Perempuan

Jangan Lupa 9 April 2014 pilih Christine M Wartiningsih Spd. Caleg Hanura Dapil Sukmajaya No. Urut 7.[Foto-Foto: Dok. Pribadi]
Mencalonkan diri sebagai anggota legislatif, tak semudah membalikan telapak tangan. Tapia bagi Walon Wakil Rakyat (Cawara) Dapil Sukmajaya dari Partai Hanura, Christine M Wartiningsih, SPd,hal itu menjadi tantangan untuk bisa menjadi Cawara perempuan.

Perempuan yang berlatarbelakang sarjana pendidikan ini, bercita-cita mewujudkan semua keluhan warga yang selama ini belum terserap. Menurutnya, semua itu sudah pernah ia lakukan  jauh sebelumnya menjadi Cawara. Aktif di Posyandu, PKK, BKRI, hingga FKUKD.

"Dari dulu saya sudah bergerak. Motivasi saya mencalonkan diri sebagai anggota dewan terinspirasi karena banyak keluhan-keluhan itu. Ingin sekaligus mewujudkan keinginan warga, khususnya kaum perempuan,"ungkap Christine kepaa Radar Depok beberapa waktu yang lalu.

Selain itu sebagai Cawara ia berjanji bakal memperjuangkan aspirasi setiap orang. Mulai dari menjalankan program kewirausahaan, ekonomi, serta perubahan pendidikan yang berkualitas.

"Perempuan jangan terkungkung di rumah saja. Andaikan terpilih menjadi anggota dewan, hal pertama yang akan dilakukan, akan mendengarkan keluhan masyarakat Depok. Perempuan itu harus berani maju ke depan,"tandasnya.
Christine bekerja nyata tanpa henti demi kepentingan masyarakat banyak.
Mengenai peluang yang harus diraih pada Pileg 9 April 2014, ia mengaku tak akan muluk-muluk menargetkan suara. Yang penting menurutnya, bekerja nyata tanpa henti demi kepentingan masyarakat banyak. Dengan begitu arah dan tujuan yang diinginkan bisa tercapai.

Caleg dari Partai HANURA nomor urut 7 ini, menegaskan “Untuk mengatasi persoalan ini minimal ada keterwakilan dari caleg Katolik di tingakat DPRD Kota Depok untuk memperjuangkan hak-hak sebagai warga gereja. Coba bayangkan hanya untuk merayakan Natal saja kita ketakutan”, ujar Christine. 

Lebih lanjut dikatakannya “Kita semestinya merasa nyaman sebagai warga negara Indonesia, dengan tidak mengeluarkan dana yang begitu banyak hanya soal keamanan. Belum lagi masalah pendidikan gratis yang sampai saat ini masih saja terjadi pungutan atau biaya-biaya lain,” ujar Bendahara Partai Hanura, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok ini, yang telah memperjuangkan klim Asuransi Kematian Gratis untuk Anggota Christine yang telah meninggal dunia karena kecelakaan dan mendapat santunan sebesar Rp 9.000.000,-

Christine berjuang untuk memberikan Asuransi Jiwa Gratis dari MNC Life, bebas Premi selama 1 tahun, yang bermanfaat bagi ahli waris Wahyu Ardian yang telah meninggal dunia karena kecelakaan, warga RW 2 Rt 5 Kelurahan Tirtajaya. Kec. Sukmajaya-Depok. Salam Sukses buat Christine M Wartiningsih Spd. Caleg Hanura Dapil Sukmajaya No. Urut 7.(Radar Depok & WP/Farida Denura)
      

Ratna Ariani: Peduli Rakyat, Peduli Perempuan, Peduli Orang Muda

Ir. M.A. Ratna Ariani MBA, Caleg DPR RI Partai HANURA Dapil Jabar VI Kota Depok Kota Bekasi. [Foto-Foto: Dokumentasi Pribadi]

Ratna lahir di Yogyakarta, Jawa Tengah, yang kemudian dibesarkan di Jakarta serta menyelesaikan pendidikan sebagai sarjana teknik sipilnya di UNPAR Bandung. Ia mengambil magister manajemen di Institut Management Telkom yang didirikan PT Telkom Indonesia bersama Asian Institute Management di Bandung. Sebagai lulusan terbaik angkatan I, tidak sulit baginya untuk mulai membangun karirnya sebagai konsultan manajemen yang telah ditekuninya selama lebih dari 18 tahun di berbagai perusahaan konsultan internasional. 


Dengan fokus perhatiannya bagi pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), organisasi dan pengelolaan perubahan, sebagai Project Manager, Ratna membantu berbagai perusahaan besar dan BUMN dalam menghadapi transformasi organisasi, SDM dan budaya perusahaan.

Wanita karir yang juga ibu dari 3 orang anak ini juga memberi perhatian pada bidang kewirausahaan. Hal ini diwujudkan melalui pembentukan Credit Union Micro Innovation yang khusus melayani pengusaha kecil di wilayah tempat
Ratna bersama MNC TV
tinggalnya. Melalui kantor pusat Bina Swadaya di Mekarsari, Cimanggis Depok, ia terlibat menjadi  pembina Yayasan Bina Swadaya yang memiliki hampir 1,000 karyawan untuk mengelola majalah Trubus, Wisma Hijau, beberapa BPR, pendampingan Usaha Kecil Mikro (UKM), serta jasa usaha lainnya. Berbagai bidang unit usaha Bina Swadaya bertujuan untuk melahirkan sebanyak mungkin pelaku wirausaha-sosial terutama di bidang agrobisnis dan lingkungan hidup.

Ia juga merupakan salah satu pengurus di IKAPPI (Ikatan Pedagang Pasar Indonesia) yang banyak memberikan pendampingan dan bimbingan di beberapa pasar tradisional yang sedang menghadapi berbagai masalah. Saat ini IKAPPI sedang berjuang mengkritisi UU Perdagangan yang dapat memberikan dampak negatif bagi kelanggengan pasar tradisional.

Ratna juga tidak melupakan orang-orang yang kurang mendapatkan perhatian di masyarakat seperti para lansia dan orang-orang terlantar. Sejak 1990, Ratna memimpin Yayasan Kasih Abadi yang bekerjasama dengan pemda DKI dalam melayani panti-panti werda dan panti laras. Sebagai aktivis sosial, Ratna pernah terlibat sebagai pendamping bagi para penderita narkoba serta terlibat dalam berbagai bakti sosial di wilayah yang terkena bencana alam.

Ratna Ariani
Keprihatinannya pada rakyat kecil, perlunya penguatan peranan perempuan sebagai tiang ekonomi dalam rumah tangga serta peran orang muda yang perlu disiapkan menghadapi era globalisasi membuatnya terlibat di dunia politik sejak 2004. Sebagai seorang profesional, Ratna yakin bahwa kekayaan Indonesia bukan pada kekayaan alamnya saja tetapi justru terletak pada jumlah SDM yang besar khususnya generasi muda dengan usia produktif. Berdasarkan pengalamannya, bukan tidak mungkin pendidikan yang baik dapat menghasilkan SDM lokal berkualitas eksport yang berdaya saing tinggi. Peningkatan kualitas SDM  perlu dikelola dan dikembangkan secara profesional sehingga memiliki tingkat pendidikan/keahlian yang memadai serta memiliki etos kerja tinggi. Hal ini menjadi krusial bagi pengelolaan sumber daya alam yang harus dimanfaatkan bagi kesejahteraan rakyat dan peningkatan ketahanan ekonomi nasional di era globalisasi

Dengan terjun sebagai praktisi di dunia politik, Ratna bertekad mesujudkan visinya untuk  membangun negeri melalui kebijakan anggaran dengan memperkuat ekonomi kerakyatan.Ekonomi kerakyatan dapat menyentuh jauh lebih banyak rakyat di wilayah pertanian dan kelautan serta memiliki jangkauan lebih luas dan tersebar, tidak terpusat di kota besar saja.  Memberikan penguatan UKM yang memiliki daya saing tinggi akan berdampak besar bagi penguatan ekonomi nasional. Mengingat sebagian pelaku UKM adalah kelompok perempuan, hal ini juga sekaligus mendorong partisipasi kaum perempuan dalam memperkokoh tiang ekonomi keluarga. Keluarga yang semakin sejahtera akan melahirkan generasi yang kesehatan dan pendidikannya lebih baik.
Ratna dan keluarga

Orang muda yang merupakan generasi penerus bangsa, perlu dibekali dengan keahlian dan pendidikan memadai sesuai dengan kebutuhan pasar dan memenuhi standar dunia kerja. Selain itu kemudahan terhadap modal kerja dan perizinan usaha juga diperlukan agar semakin banyak orang muda teratih sebagai wirausaha dan dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitarnya.

Sampai saat ini Ratna terus melayani masyarakat Depok dan Kota Bekasi yang berminat untuk menjadi kader Hanura dan mendapatkan fasilitas asuransi jiwa secara gratis. Ia juga membantu lebih dari 400 perempuan pelaku UKM untuk mendapatkan bantuan modal kerja serta pendampingan dari Program Padamu Negeri WIN-HT. Masih ratusan pelaku UKM yang belum tertampung akan dilibatkannya dalam pembentukan koperasi khusus wanita pelaku UKM. Selain memberikan santunan bagi anak yatim dan para janda/lansia, berbagai layanan masyarakat seperti penyediaan multi media untuk warga yang ingin mengadakan hajatan/nonton bareng dan penyuluhan kesehatan serta layanan fogging gratis juga disediakan.

Ratna berkeyakinan kuat bahwa dengan kompetensinya serta integritasnya sebagai seorang profesional,  bersama Partai Hanura dan WIN-HT yang bermotto BERSIH-PEDULI-TEGAS, ia dapat berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia yang semakin adil, aman dan sejahtera.

RIWAYAT HIDUP
Nama :    M. A. Ratna Ariani
Profesi:    Konsultan Manajemen
Tempat/Tanggal Lahir:     Jogyakarta, 15 Agustus

Pendidikan:
Sarjana Teknik Sipil – Universitas Katolik Parahyangan – Bandung
Master of Business Administrasion – Institut Manajemen Telkom – Bandung

Riwayat Pekerjaan:
2013 – 2014   Associate Director PricewaterhouseCoopers (PwC)
2008 – 2012    Associate Director TASS Consulting.
2004 – 2006    Associate Consultant Hewitt Consulting.
1991 – 2001    Senior Manager Accenture Indonesia.
1987 – 1989   Site Manager Marichar Real-estate Corporation

Pelatihan:                      
Facilitation Skill Training – Jakarta (Accenture)
Performance Design Fundamental School- Chicago (Accenture)
Facilitator Design School – Chicago (Accenture)
Organization Design School – Chicago (Accenture)
Change Management School – Hongkong (Accenture)
Manager School – Melbourne (Accenture)
Business Process Management School– Paris (Accenture)
Advanced Leadership Seminar – Hawaii (Haggai Institute)
Trainer’s Course Haggai Institute – Jakarta (Haggai Institute)
Training For Trainer Becoming Distinctive Business Advisor – Jakarta (PwC)
South East Asia Academy – Kuala Lumpur – Malaysia (PwC)
Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan  – LEMHANAS

Trainer: Corporate Culture, Leadership, Change ManagementOrganisasi:                             
2006 – sekarang        Ketua Yayasan Kasih Abadi
2010 – sekarang        Pembina Yayasan Bina Swadaya, Cimanggis, Depok
2010 – sekarang Anggota Komisi Hubungan Antar Agama & Kemasyarakatan KAJ
2012 – sekarang       Pengurus Pusat IKAPPI (Ikatan Pedagang Pasar Indonesia)
2008 – sekarang       Wakil Bendahara Umum DPP Partai Hanura


Ir. M.A. Ratna Ariani MBACaleg DPR RI Partai HANURA Dapil Jabar VI Kota Depok Kota Bekasi
WA 08170062908 FB Ratna Ariani @mb_ratna on twitter
Peduli Rakyat,  Peduli Perempuan, Peduli Orang Muda
www.ratnaariani.com