Translate

Senin, 25 November 2013

Renungan Harian (Sabtu,23 November 2013)

Yesus bersama orang Saduki
Pekan Biasa XXXIII (H)
St. Klemens I, Paus; St. Kolumbanus;
B. Mikhael Agustinus Pro
Bacaan I    : 1Mak. 6:1-13
Mazmur    : 9:2-3.4.6.16b.19; R:16a
Bacaan Injil : Luk. 20:27-40

Maka datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang tidak mengakui adanya kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya:“Guru, Musa menuliskan perintah ini untuk kita: Jika seorang, yang mempunyai saudara laki-laki, mati sedang isterinya masih ada, tetapi ia tidak meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan istrinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu.

Adalah tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin dengan seorang perempuan lalu mati dengan tidak meninggalkan anak. Lalu perempuan itu dikawini oleh yang kedua, dan oleh yang ketiga dan demikianlah berturut-turut oleh ketujuh saudara itu, mereka semuanya mati dengan tidak meninggalkan anak. Akhirnya perempuan itu pun mati. Bagaimana sekarang dengan perempuan itu, siapakah di antara orang-orang itu yang menjadi suaminya pada hari kebangkitan? Sebab ketujuhnya telah beristerikan dia.”

Jawab Yesus kepada mereka: “Orang-orang dunia ini kawin dan dikawinkan, tetapi mereka yang dianggap layak untuk mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan dalam kebangkitan dari antara orang mati, tidak kawin dan tidak dikawinkan. Sebab mereka tidak dapat mati lagi; mereka sama seperti malaikat-malaikat dan mereka adalah anak-anak Allah, karena mereka telah dibangkitkan. Tentang bangkitnya orang-orang mati, Musa telah memberitahukannya dalam nas tentang semak duri, di mana Tuhan disebut Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub. Ia bukan Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, sebab di hadapan Dia semua orang hidup.” Mendengar itu beberapa ahli Taurat berkata: “Guru, jawab-Mu itu tepat sekali.” Sebab mereka tidak berani lagi menanyakan apa-apa kepada Yesus.

Renungan
Kapan persisnya usia manusia akan berakhir, kita tidak akan pernah mengetahuinya. Ada yang bisa awet tua sampai usia 90-an  lebih,  namun  ada yang harus  meninggal dunia  pada usia muda bahkan  saat  masih anak-anak. Hidup manusia selalu dipenuhi dengan misteri.

Persoalan  bertambah rumit  ketika  kita bertanya,  apa yang terjadi  dengan tubuh manusia setelah kita mati? Gereja Katolik percaya akan adanya  kebangkitan badan.  Namun, bukan dalam arti bahwa tubuh fisik kita akan persis sama dengan tubuh fisik kita dalam kehidupan yang akan datang. Yesus mengatakan bahwa di surga tidak ada yang kawin dan dikawinkan  karena kita akan sama seperti  para malaikat. Menurut Rasul Paulus, tubuh manusiawi kita diubah secara radikal, kita akan  mengenakan tubuh yang sama sekali baru.

Akan tetapi, rahmat kebangkitan badan  pada kehidupan yang akan datang  tersebut hanya dapat  kita terima  kalau kita mulai mempersiapkannya sejak saat ini. Perbuatan-perbuatan kita selama di dunia akan dihakimi dan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah. Mari kita persiapkan kehidupan kita di ”masa depan” sejak saat ini.

Doa: Tuhan, berilah aku kebijaksanaan untuk mengatur hari-hari hidupku agar aku beroleh rahmat kebangkitan badan bersama Engkau nantinya. Amin.
Sumber: www.obormedia.com/.../renungan-ziarah-batin-2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar