Translate

Senin, 05 Mei 2014

Paskah Padang Wilayah St Stefanus dan Semangat Membangun Persekutuan

Pastor Paroki St Paulus Depok, RP Yosef Paleba Tolok Tote, OFM sedang memimpin misa Paskah Padang Bersama Wilayah St. Stefanus Paroki St. Paulus Depok, Kamis (1/5/2014) di Golf Sawangan, Bojongsari, Depok.[Foto-Foto: Aries]
Kamis, 01 Mei 2014, di atas hamparan rumput hijau yang luas tepatnya di areal Golf Sawangan, Bojongsari, Depok, sekitar 200 umat dari wilayah Santo Stefanus, paroki St Paulus Depok berhimpun memuji dan memuliakan  Yesus Kristus dengan menggelar Misa Paskah Padang Bersama.
   
Misa dimulai tepat pukul 08.15 wib dan dipimpin Pastor Paroki St Paulus Depok, RP Yosef Paleba Tolok Tote, OFM serta diiringi paduan suara dari Stefanus Choir. Umat yang hadir sebelum misa kudus dimulai telah memenuhi tenda dan dan areal di luar tenda.
   
Misa diawali dengan lagu pembukaan berjudul “Hari Ini Kurasa Bahagia”. Pilihan lagu pembuka yang mencerminkan umat yang tengah bersukacita, bergembira dalam persekutuan tersebut. “Di Paskah Padang, kita berkumpul, bergembira, bersuka cita. Karena itu kita awali dengan lagu “Hari Ini Kurasa Bahagia”,”ungkap Romo Yosef Tote.
   
Dalam homili Romo Yosef Tote yang dikaitkan dengan tema Paskah Padang yaitu “Communio et Progessio” (Persekutuan dan Kemajuan) serta sub tema: “Hendaklah Kamu Sehati Sepikir, dalam Satu Kasih, Satu Jiwa, Satu Tujuan”. (Filipi 2: 2b) dikatakan bahwa umat yang berhimpun pada Paskah Padang ini merupakan sebuah persekutuan dari wilayah St Stefanus. Persekutuan tersebut tambah Romo, menunjukkan kemajuan karena mereka bisa sehati sepikir, sehati sejiwa, dan sungguh-sungguh satu tujuan karena tugas kita adalah membangun dan memajukan persekutuan ini. Jika ada persekutuan tersebut maka tidak akan ada acara Paskah Padang.
   
Paduan suara Stefanus Choir sedang melantunkan pujian-pujian mengiringi perayaan misa Paskah Padang Bersama.
Paskah Padang Bersama ini kata Romo Yosef Tote, adalah untuk membangun sebuah persekutuan. Melalui nats Filipi 2:2B, maka banyak hal yang dapat dibangun di wilayah St Stefanus untuk sebuah kemajuan, sebuah Communio et Progressio.   
   
Oleh karena itu tambah Romo Yosef Tote, semangat dasar yang harus dibangun adalah kasih dan kasih itu menjadi pijakan. “Komunio harus kita bangun mulai dari keluarga-keluarga kita,”ujarnya.
   
Dalam bacaan pertama, kata Romo Yosef Tote, ada satu hal yang menarik yaitu setelah Yesus bangkit, murid-muridnya mewartakan tentang kebangkitan Yesus dimana-mana. Mereka semakin berani mewartakan. Semakin mereka dilarang, semakin mereka berani mewartakannya.
   
Persekutuan ini menurut Romo Yosef Tote, harus mau melayani satu sama lain. Persekutuan ini merupakan kumpulan murid-murid Yesus dan harus saling melayani. Ini merupakan ciri dari murid-murid yang percaya pada Yesus dan ini pula yang menjadi kesaksian. Persekutuan ini harus mampu memberi kesaksian.
   
“Kita bangun persekutuan dengan kasih, membina relasi yang baik dengan warga dan Kristus maka pada akhirnya kita menjadi saksi Kristus,”tegas Romo Yosef Tote.

Romo Yosef Tote, OFM  didampingi misdinar sedang memberi komuni kepada sebagian umat wilayah St Stefanus.
Di akhir homilinya Romo Yosef Tote mengajak umat di persekutuan ini utnuk berusaha secara terus menerus membangun sebuah komunio.
   
Usai misa, Ketua Panitia Paskah Padang Bersama Wilayah St Stefanus, Elven Rajalewa menjelaskan bahwa kegiatan Paskah Padang Bersama ini merupakan salah satu sarana membangun komunio, kebersamaan umat di wilayah St Stefanus. 
   
Ibu-Ibu Wilayah St Stefanus sedang mengikut lomba bakiak.
“Umat wilayah St Stefanus dari Komunitas Umat Basis (KUB): KUB A, KUB B dan KUB C memiliki sebuah kerinduan untuk memuji dan memuliakan Tuhan Yesus dan diwujudkan dengan merayakan misa Paskah Padang Bersama. Misa  ini memang tidak lazim dilaksanakan di lingkungan gereja Katolik dan kami ingin menghadirkan suasana baru. Tujuan  digelarnya acara ini sebagai bentuk perayaan peringatan Paskah dan lebih meningkatkan keakraban  seluruh umat di wilayah St Stefanus,”jelas Elven.
   
Anak-anak balita mencari telor.
Elven juga menambahkan tema acara ini terinspirasi oleh kotbah-kotbah Romo Yosef Tote  dan selaras  dengan visi Keuskupan Bogor yaitu Communio.  

Communio (Komunio) merupakan suatu persekutuan, paguyuban, dan persaudaraan yang memelihara hubungan kesatuan dengan Allah, melalui Yesus Kristus dalam Roh Kudus, memelihara hubungan kesatuan dengan Gereja Universal, Gereja Partikular, dan antar umat sendiri serta memelihara hubungan kesatuan dengan orang-orang lain, dengan kebudayaan dan agama-agama lain.

Kerjasama dan Kekompakan


Lomba Bakiak Bapak-Bapak. Tujuan permainan ini adalah membangun kerjasama dan menjaga kekompakan.

Games-games (permainan-Red) yang dikemas seksi acara pun selaras dengan tema acara tersebut. Koordinator Seksi Acara, Veronica Lucy pada kesempatan tersebut menjelaskan maksud dan tujuan dari permainan yang dilombakan bagi anak-anak dan dewasa adalah membangun kerjasama dan kekompakan serta melatih ketangkasan, kesabaran, dan kecermatan.
   
Untuk anak-anak balita digelar lomba mencari telur Paskah balita. Ada juga lomba memindahkan bola untuk anak-anak batita. Lomba lainnya bagi anak-anak yang tak kalah menariknya adalah lomba rebutan kursi untuk anak-anak, lomba menghias telur Paskah kategori kelas 1-3 SD, lomba memindahkan karet dengan sedotan beregu 3 orang.
   
Untuk orang dewasa, tambah Lucy, ada lomba bakiak bapak-bapak dan bakiak untuk ibu-ibu serta lomba menyambung sedotan untuk bapak-bapak dan ibu-ibu, beregu 3 orang.
Anak-anak dari Bina Iman Anak (BIA) sedang mengikuti lomba menghias telur Paskah.
Sejumlah hadiah dipersiapkan Lucy bersama teamnya. Seluruh umat yang hadir pada acara tersebut merasa puas dan bahagia dengan permainan-permainan tersebut.
   
Ketua Wilayah St Stefanus, Thomas Tommy Hendrasmoro mengaku bangga dengan umat wilayah St Stefanus. “Saya bangga dengan umat di wilayah ini mereka kompak, bersatu, dan hebat-hebat,”ujarnya.
   
Ke depannya Tommy mengatakan akan menggelar kegiatan-kegiatan serupa yang intinya membangun sebuah komunio yang kompak, dan mau melayani serta memuliahkan nama Tuhan Yesus Kristus. [Farida Denura]

3 komentar:

  1. Ketika foto-foto suasan misa dan Paskah Padang Bersama ini saya tag ke FB Bapak Uskup dengan akun: Paskalis Bruno Syukur, Yang Mulia berkomentar sbb: Luar biasa....berpaskahan bersama di alam yang indah merupakan sarana terbaik untuk memperhatikan lingkungan hidup kita... [Terima kasih Bapak Uskup atas perhatian Bapak Uskup terhadap kegiatan kami. Doa kami menyertai penggembalaan Bapak Uskup].

    BalasHapus
  2. Luar biasa support dari beliau smg lebih menyemangati kita ya Bu Farida

    BalasHapus
  3. Iya Mas Aji. Kita mesti bersyukur punya Bapak Uskup yang luar biasa care terhadap umatnya. Semalam saya kasih tulisan Paskah Padang yang dimuat di harian sore Sinar Harapan ke Romo Yosef Tote. Beliau membaca dan apa katanya? Wah..besar begini tulisannya, Frida? Saya menyahutnya dengan mengatakan Iya Mo..saya yang minta diterbitkan.

    BalasHapus