Translate

Kamis, 09 Juli 2015

Warga Muslim Berbuka Puasa Bersama Pemeluk Agama Lain di Gereja Katolik

Suasana berbuka puasa bersama Pengurus Gereja Santo Antonius di Banjarnegara, Jawa Tengah, di dalam gereja. [Foto-Foto: tribun-timur.com/NET TV & BBC]
TRIBUN-TIMUR.COM - Nah, buka puasa ini lain daripada yang lain.

Dikutip dari video NET TV, pengurus Gereja Santo Antonius di Banjarnegara, Jawa Tengah, menyelenggarakan buka puasa dengan mengundang warga Muslim dan non-Muslim di sekitar gereja.

Buka puasa pada Ramadan tahun ini merupakan kali ketujuh digelar dan akan digelar lagi Ramadan tahun depan.

“Sudah tahun ketujuh dan harapannya terjalin komunikasi, tali silaturahmi, dan persaudaraan semakin erat,” kata pengurus Gereja Santo Antonius, Vincentius Suranto.

Sementara, tokoh agama yang hadir, Khayatul Makki mengatakan, buka puasa bermaksud mengimplementasikan semangat toleransi antarumat beragama.

“Perbedaan ras, golongan ini harus dihilangkan, dihapus. Bagaimanakah menjalin kebersamaan antarumat beragama, bagaimana menjalin hubungan antargolongan, bagaimana menjalin antarras,” katanya.

Undang Non-Muslim
Selama bulan puasa dalam tiga tahun terakhir ini, para mahasiswa di London rajin mengadakan acara buka puasa bersama dengan mengundang warga Muslim dan non-Muslim.

Acara ini antara lain ditujukan untuk "mengangkat kesadaran tentang Islam," kata Heidi Green, salah seorang penyelenggara.

Melalui Tenda Ramadan, Greg, mahasiswa Prancis mengatakan dapat mengetahui arti Ramadan yang sebenarnya.
Dinamakan Tenda Ramadan, penyelenggara mengundang umat Muslim, tunawisma, dan masyarakat dari berbagai keyakinan dan latar belakang agar dialog antar agama dapat ditingkatkan, tambah Heidi.

"Dari survei tahun lalu, diperkirakan setengah dari peserta yang mengikuti adalah non-Muslim," kata Hedi.

"Bukti menunjukkan bahwa acara ini membawa kebersamaan dengan cara unik," tambah Heidi.

Heidi Green sendiri mengatakan sebagai non-Muslim, ia mulai terlibat sebagai sukarelawan dalam program yang digagas mahasiswa SOAS, University of London, sejak tiga tahun lalu.

Selain di London, Tenda Ramadan juga diselenggarakan di Manchester dan Plymouth.

Belajar Pesan Ramadan
"Saat pertama kali saya mengetahui adanya Tenda Ramadan, saya jadi belajar tentang Ramadan, saya kagum dengan berbagai upaya dalam satu bulan untuk membantu (sesama) dan beribadah."

Para sukarelawan yang juga termasuk non-Muslim menyiapkan makanan untuk berbuka.
Sementara itu, Kim, warga Inggris lain yang ikut datang dalam acara buka bersama di Tenda Ramadan mengatakan melalui blog di situs Tenda Ramadan, "Apa yang paling saya suka adalah tidak ada kewajiban untuk ikut beribadah dan langkah saling menghargai antar keyakinan yang berbeda."
Setengah dari peserta tahun lalu adalah non-Muslim kata Heidi Green
"Mengundang tunawisma, menurut saya juga menunjukkan prinsip fundamental setiap agama di dunia, untuk membantu mereka yang kurang beruntung," tambahnya.

Greg, warga Prancis yang tengah belajar di London mengatakan melalui acara ini ia dapat mengetahui "pesan yang sebenarnya dari Ramadan, yaitu saling membantu di antara komunitas."(net tv/bbc)

Sumber: www.tribun-timur.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar