Translate

Rabu, 08 Juli 2015

Komunitas Sant’Egidio Gelar Buka Puasa Bersama dengan 500 Warga Miskin

Komunitas Sant’Egidio menggelar acara buka puasa tahun ini  digelar di Sekolah Santa Maria, Jakarta Pusat, dihadiri oleh lebih dari 500 peserta dari anak-anak Sekolah Damai, pemulung, tukang bajaj, tukang becak, Selasa (7/7/2015) di Jakarta. [Foto-Foto: Dok. Komunitas Sant’Egidio]
JAKARTA - Komunitas Sant’Egidio, sebuah kelompok awam Katolik, mengadakan buka puasa bersama dengan warga miskin yang tinggal di sekitar Jakarta dimana tahun ini merupakan acara buka puasa ke-19.

Acara buka puasa tahun ini  digelar di Sekolah Santa Maria, Jakarta Pusat, dihadiri oleh lebih dari 500 peserta dari anak-anak Sekolah Damai, pemulung, tukang bajaj, tukang becak. Dalam acara itu mereka dilayani oleh lebih dari 100 relawan Katolik, termasuk Legio Maria, WKRI, KKMK.

Sebelum buka puasa, acara itu diisi dengan  siraman rohani dari seorang ustad, pembagian hadiah, doa bersama.

Ustadz Chairuddin mangatakan dalam kotbahnya bahwa acara buka puasa ini sangat bagus sebagai sarana membangun kebersamaan dan persaudaraan.

“Kita hendaknya galang persaudaraan dengan menunjukkan kebersamaan kita,” kata Ustadz Chairuddin, pembina sebuah Panti Asuhan di Kramat, Jakarta Pusat.
Suasana acara berbuka puasa.

Sebelum mereka kembali ke rumah mereka masing-masing, para peserta dibagikan bingkisan  untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri

Nining, 37, yang bersama tiga anaknya, mengatakan ia berterima kasih kepada Sant’Egidio dan “Saya merasa senang bisa berkumpul bersama teman-teman untuk berbuka puasa bersama.”

Ia mengakui bahwa ia telah lima kali menghadiri  acara buka puasa bersama. “Mereka (Sant”Egidio) sangat peduli terhadap keluaga dan anak-anak saya. Bahkan orang mengatakan kepada saya, Nining, kamu tidak takut kristenisasi, tapi saya jawab, justru ketika saya bergabung dengan mereka saya semakin menjadi seorang Musim yang baik.”

Acara ini buka puasa ini rutin diadakan oleh San’Egidio setiap tahun sebagai tanda kasih.

“Acara buka puasa ini sebagai tanda kasih kita kepada sahabat-sahabat yang kita layani,” kata Eveline Winarko, koordinator Sant’Egidio Indonesia.

Komunitas Sant’Egidio berpusat di Roma, didirikan tahun 1968. Di Indonesia komunitas ini memiliki  cabang di sejumlah keuskupan dengan misi yang sama untuk membantu warga miskin.

Kegiatan rutin Komunitas Sant’Egidio – pelayanan bagi anak-anak, pelayanan bagi lansia, pelayanan bagi orang kusta, pelayanan bagi orang-orang jalanan.

Spiritualitas Komunitas ini bisa diringkas dalam dua perkataan yaitu Persahabatan dan Persaudaraan.

Sumber: http://indonesia.ucanews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar